Jumong (The Book of Three Han: The Prince of the Legend)
Historical drama, Jumong, tayang di Korea sekitar tahun 2006. Tapi, aku ingin membahasnya di blog-ku karena drama ini benar-benar harus ditonton oleh semua penggemar historical drama Korea. Kata yang bisa menggambarkan drama ini adalah... "Keren, keren, keren, keren, kereeeenn banget!!". Drama ini berjumlah 81 episode, menceritakan kehidupan Jumong dalam merealisasikan mimpinya yang hebat, yaitu merebut kembali wilayah GoJoSeon dan membuat sebuah negara baru untuk para pengungsi GoJoSeon. Drama ini bercerita tentang pendirian kerajaan terbesar Korea, yaitu Goguryeo.Hae Mo Su adalah Jenderal Besar pemimpin kaum pemberontak bernama Da Mul Army. Da Mul army, dibawah pimpinan Hae Mo Su, berjuang untuk menyelamatkan para pengungsi GoJoSeon yang wilayahnya hancur karena diserang oleh Han. Hae Mo Su bersahabat dengan Geum Wa, seorang putra mahkota dari kerajaan BuYeo, yang membantunya memimpin kaum pemberontak. Dalam sebuah perang untuk menyelamatkan pengungsi, Hae Mo Su terluka dan hanyut di sungai. Ia kemudian diselamatkan oleh Lady Yoo Hwa, seorang putri dari kepala suku HaBaek. Karena telah menyelamatkan Hae Mo Su, semua orang dan wilayah suku HaBaek dihancurkan oleh Han sementara Hae Mo Su sebelumnya sudah pergi dengan diam-diam. Lady Yoo Hwa adalah satu-satunya orang yang ditangkap dan hendak dibawa ke Hyeon To city (wilayah Han) untuk dieksekusi karena Yoo Hwa yang menyelamatkan Hae Mo Su. Dalam pelariannya, Hae Mo Su bertemu dengan rombongan pedagang dari GyehRu. Ketua rombongan tersebut, Yeon Ta Bal, mengajak Hae Mo Su untuk makan dengan rombongannya. Disini ia mengetahui bahwa suku HaBaek telah dihancurkan dan Yoo Hwa akan dieksekusi. Ia meminta Yeon Ta Bal agar mengizinkannya bergabung dengan rombongan sampai ke Hyeon To city dan berniat menyelamatkan Yo Hwa. Di sisi lain, Geum Wa, yang mengetahui bahwa YoHwa ditangkap, menyelamatkannya dari pasukan Han dan membawanya ke BuYeo. Yeon Ta Bal mengetahui identitas Hae Mo Su dan berniat menyerahkannya ke Han, tapi karena Hae Mo Su telah menyelamatkan rombongannya dari serangan para bandit saat istrinya melahirkan, ia mengurungkan niatnya. Istri Yeon Ta Bal melahirkan seorang putri yang kemudian diberi nama So Seo No (yang kemudian akan saling jatuh cinta dengan Jumong.) Sesampainya di Hyeon To city, beredar kabar bahwa lady Yo Hwa telah meninggal dalam perjalanan. Mengetahui hal itu, Hae Mo Su merasa sedih dan kemudian kembali ke tempat persembunyian Da Mul army. Lady Yo Hwa tidak bersedia tinggal di istana BuYeo dan pergi ke persembunyian DaMul army untuk membantu pasukan tersebut.
Lady Yo Hwa mencintai Hae Mo Su, dan begitu pula sebaliknya. Hae Mo Su memberinya sebuah cincin dan berkata bahwa setelah mereka menang melawan Han, ia ingin Lady Yo Hwa hidup bersamanya. Di pihak BuYeo, seorang priest (pendoa) bernama Yeo Mi Eul melihat pertanda berupa burung dengan tiga kaki yang berarti akan ada penguasa lain di BuYeo, yang menurut mereka adalah Hae Mo Su. Mereka kemudian menyusun jebakan untuk menangkap Hae Mo Su dengan menyamar menjadi pengungsi yang tertangkap. Hae Mo Su pergi untuk menyelamatkan pengungsi. Para pengungsi yang hendak diselamatkan ternyata adalah pasukan yang menyamar. Di sini, pasukan Hae Mo Su dihabisi dan Hae Mo Su dibawa ke Hyeon To city. Matanya dibutakan. Geum Wa berusaha menyelamatkannya namun gagal. Hae Mo Su dipanah dan hanyut disungai. Lady Yo Hwa yang saat itu sudah hamil, melahirkan anaknya dan diberi nama Jumong, yang artinya adalah "Legendary Archer", sesuai dengan ayahnya (Hae Mo Su) yang pandai memanah. Jumong kemudian dibesarkan oleh Geum Wa dan menjadi anaknya.
20 tahun kemudian. Jumong tumbuh di istana dan menjadi seorang pangeran. Ia tidak bisa bela diri, lemah, suka menggoda pelayan istana dan dianggap bodoh oleh seluruh anggota istana. Sangat berbeda dengan kakak pertamanya, Dae So, yang dianggap sangat pandai dan pantas menjadi putra mahkota. Young So adalah anak kedua dari Geum Wa. Image itu diciptakan oleh Jumong dan ibunya supaya menghindarkannya dari perhatian. Orang-orang yang curiga bahwa Jumong adalah anak Hae Mo Su mulai ragu karena kelemahannya itu. Namun, suatu ketika ibunya menganggap semuanya cukup dan mulai mencarikan pelatih bela diri untuk jumong secara diam-diam. Pelatihnya bernama Mu Song. Mu Song adalah penjaga penjara rahasia. Karena suatu kesalahan yang dilakukan. Jumong diusir dari istana oleh Geum Wa. Namun Geum Wa melakukan itu agar Jumong menjadi kuat. Diluar istana, kakaknya selalu mencoba untuk membunuhnya. Ia terpaksa bersembunyi didalam penjara rahasia Musong. Di penjara inilah Jumong bertemu dengan seorang pria buta yang sudah dikurung selama 20 tahun tanpa mengetahui alasan kenapa dia dikurung. Pria buta itu tidak lain adalah ayahnya sendiri, Hae Mo Su. Hae Mo Su dan Jumong menjadi dekat dan Hae Mo Su bersedia menjadi guru bela diri Jumong. Jumong belajar keahlian memanah dan bela diri dari Hae Mo Su. Di luar istana, Jumong juga bertemu dengan Oyi, Mari and Hyeopbo, yang kemudian terus membantunya.
Dae So yang mengetahu tentang burung berkaki tiga kemudian menyerang Hae Mo Su dan berhasil membunuhnya. Hal ini membuat Jumong sedih dan benar-benar down. Karena ibunya sakit, ia kembali ke istana. Kericuhan demi kericuhan terjadi karena perebutan tahta. Geum Wa sangat marah pada Yeo Mi Eul karena memenjarakan Hae Mo Su. Young Po berusaha membunuh Yeo Mi Eul sehingga Yeo Mi Eul memutuskan untuk pergi dari BuYeo dan berniat membantu Jumong. Dari Yeo Mi Eul, Jumong tahu bahwa Hae Mo Su adalah ayah kandungnya. Ia mengetahui cita-cita dan impian ayahnya, yakni mendirikan sebuah negara baru untuk para pengungsi. Ia bertekad bahwa cita-cita ayahnya itu akan menjadi cita-citanya. Dengan bantuan ibu dan Geum Wa, Jumong pergi melarikan diri dari BuYeo bersama para pengungsi dan membangun Da Mul army yang baru dengan cita-cita merebut kembali wilayah GoJoSeon dan mendirikan sebuah negara baru. Istri Jumong yang saat itu sedang hamil, Ye Soya, gagal keluar dari istana.
Jumong, pengukutnya, serta para pengungsi membuat suatu perkemahan tersembunyi ditengah gunung yang hanya memiliki satu jalan masuk. Ia melatih para pengungsi untuk menjadi prajurit Da Mul army. Sedikit demi sedikit, pasukan Da Mul army berhasil merebut wilayah yang dijajah oleh Han. Hal tersebut membuat pihak Han dan BuYeo menjadi kalang kabut. Dae So, yang saat itu sedang menguasai tahta, berusaha menyerang Da Mul army dengan bantuan Iron Army, namun mengalami kekalahan telak dan membuat Dae So terluka. Kehilangan pasukan yang cukup besar itu membuat Han marah. Mereka juga berniat menyerang Da Mul army, namun juga mengalami kekalahan telak. Da Mul army berhasil menduduki beberapa wilayah dan makin banyak pengungsi dan orang-orang yang bergabung dengan Da Mul Army.
Suatu ketika, Yeo Mi Eul meminta Jumong untuk berdoa. Jumong berdoa selama seharian di puncak gunung. Pada saat tengah hari, terjadi gerhana matahari dan angin yang sangat kencang, membuat panik semua orang. Yeo Mi Eul berkata bahwa ini adalah pertanda Tuhan bahwa matahari telah berganti menjadi matahari yang baru. Ini berarti akan ada negara baru. Ini pertanda baik untuk Jumong. Di pihak lain, di BuYeo, masyarakat menjadi panik. Mereka berpikir ini pertanda kejatuhan BuYeo. Dae So menjadi marah, panik (sekaligus stress). Ia membunuh semua orang yang bicara buruk tentang BuYeo (dan dirnya) dengan sangat kejam. Perdana Menteri tidak menyukai tindakannya itu dan membantu Geum Wa kembali ke tahta.
Setelah berhasil kembali ke tahta, Geum Wa menyuruh Jumong kembali ke istana. Ia meminta Jumong membubarkan Da Mul army dan ia akan menjadikan Jumong putra mahkota. Namun Jumong menolak. Perdana menteri ingin membunuh Jumong, namun Geum Wa membiarkan Jumong pergi dengan syarat istri Jumong, Ye Soya, dan putranya, Yuri, tetap tinggal di BuYeo sebagai tawanan agar Da Mul army tidak menyerang BuYeo. Peristiwa ini juga menyebabkan terbunuhnya Yeo Mi Eul oleh perdana menteri.
Makin besarnya wilayah Da Mul army dan banyaknya orang yang bergabung membuat wilayah persembunyian mereka (yang ditengah gunung) menjadi sulit. Mereka butuh tempat yang baru. Setelah kematian suaminya oleh prajurit BuRyu, So Seo No datang dan menawarkan tempatnya sebagai tempat yang baru untuk Da Mul army. So Seo No juga butuh bantuan Da Mul army untuk mengalahkan BuRyu yang bekerja sama dengan Han untuk menyerang mereka. Jumong menyetujuinya. Bersatunya Jumong dan So Seo No sesuai dengan ramalan Yeo Mi Eul yang mengatakan bahwa mereka berdua akan bergabung untuk mencapai sebuah goal yang hebat.
0 komentar:
Posting Komentar